Detail Cantuman
Advanced SearchText
Cahaya Di Ujung Labirin Bathin Baba And Me
Di sudut persemayaman dewa-dewi, Parahyangan, Cahaya Ilahi memancarkan terangnya diatas sosok mungil perempuan untuk mengawali takdirnya menjadi Cahaya Nurani bagi keluarganya.
Seperti setiap insan, ibuku dilahirkan dalam kubus-kubus tak berpintu dan tak berjendela, dikitari tembok-tembok tradisi dan pilar-pilar hierarki serta pagar-pagar tabu di sekeliling kubus-kubus itu.
Hari itu, di pagi nan cerah, bayi mungil polos itu dipermandikan sesuai tradisi inisiasi ritual yang mewariskan lentera yang menjadi simbol sang Cahaya Ilahi di altar Gereja tua Maria Sang Pembantu Abadi, berbenteng tua peninggalan kolonial Belanda. Keheningan pertigaan Jalan Ahmad Yani dan Jalan Kemuning di sudut timur kota kembang. Atma sang pewaris dosa asal, disucikan oleh inisiasi kreasi para pencipta tuhan. Sinar lilin Paskah yang terletak disebelah altar dijadikan penerang jiwanya. Cadar berwarna putih penutup rambut ikalnya menandai kesahan raganya sebagai anak terang, bukan-anak gelap, tepat saat sang jiwa menyelinap mencari tempat bersembunyi, di relung hati yang meredup kehilangan sinar.
Gadis kecil itu sesaat menggeliat terbangun saat rasa dingin membasuh dahinya, tetapi kembali tertidur lelap dalam pangkuan bunda seraninya, yang mengenakan selendang dari kain tenun Tanimbar. Pasu tembaga berisi air yang disucikan oleh tradisi membentengi hati dari aliran air di semesta raya.
Sejenak mata bayi itu terbuka menatap mosaik di jendela bangunan tua yang menghalanginya dari birunya langit yang menyatu dengan birunya laut, hijaunya dedaunan & merdunya kicau burung gereja di alam liar.
Lilin, air, dan cadar putih itu diletakkan di dekat Kitab Kudus menjadi saksi bisu awal perjalanan panjang sang jiwa menembus tembok tabu di ribuan malam-malam gelap jiwa pada jalan yang jarang ditempuh, untuk menemukan Cahaya Nurani yang akan menerangi para kekasih hatinya. Tiga puluh tahun kemudian, perempuan muda penuh dengan kegelisahan, berjalan mundur ke masa lalu untuk mengklaim kembali Cahaya Ilahi. Perempuan itu dipanggil Baba.
Ketersediaan
P016930774 | U 813 TER c C.1 | Ruang Sirkulasi Perpustakaan PIP Semarang | Tersedia |
P016930775 | U 813 TER c C.2 | Ruang Sirkulasi Perpustakaan PIP Semarang | Tersedia |
P016930776 | U 813 TER c C.3 | Cafe Betelgeuse | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
U 813 TER c
|
Penerbit | Deepublish : Yogyakarta., 2019 |
Deskripsi Fisik |
viii, 419 hlm.; 13x19 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
978-623-209-284-6
|
Klasifikasi |
813
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain