Detail Cantuman
Advanced SearchText
Manajemen Bandar Udara Alat Bantu Visual Untuk Navigasi Penerbangan
Pertumbuhan transportasi udara di seluruh dunia dan juga di Indonesia dewasa ini sungguh menakjubkan, baik dari jumlah angkutan udara (penumpang atau barang) maupun jumlah dan frekuensi lalu lintas pesawat udara pengangkutnya. Bandar udara dihadapkan pada tantangan untuk melakukan pengelolaan secara lebih professional, efektif dan efsien agar dapat mengimbangi pertumbuhan ini. Penerbangan juga membutuhkan sarana atau peralatan yang dipasang untuk membantu navigasi pesawat udara yang disebut alat bantu navigasi. Djoko Warsito, alumnus STPI Curug sebagai narasumber seminar di Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Medan yang bertajuk Penguatan Kompetensi SDM Penerbangan Melalui Standarisasi Peralatan Alat Bantu Visual dan Navigasi Penerbangan di Bandar Udara, mengatakan “Navigasi merupakan proses mengerahkan gerak pesawat udara dari satu titik ke titik lain dengan selamat dan lancar, terhindar dari bahaya/ rintangan penerbangan.” Djoko menambahkan, “Alat bantu navigasi tersebut sebagian besar berada di dalam kawasan bandar udara, dan ditempatkan di sekitar atau di runway, taxiway dan apron. Ada juga alat bantu navigasi yang dipasang di luar kawasan aerodrome.” Ada 2 jenis alat bantu navigasi, yaitu visual dan non-visual. Alat bantu navigasi visual adalah sarana yang berada di permukaan darat, dapat berupa marka, rambu, sinyal atau isyarat yang dipancarkan. Sarana ini harus terlihat dan mudah dibaca, kemudian ditafsirkan artinya oleh pilot (penerbang). Mengapa itu penting? Karena berfungsi memberi informasi/ instruksi kepada pilot untuk melakukan atau tidak melakukan hal-hal yang terkait dengan pergerakan (navigasi) pesawat udara yang dikemudikannya. Alat bantu navigasi non-visual adalah berbagai peralatan di darat yang memancarkan gelombang radio ke pesawat udara untuk diolah oleh perangkat penerima di pesawat menjadi informasi dan indikator penting yang diperlukan oleh pilot. Pancaran gelombang elektronik tersebut merupakan catu (input) agar berbagai instrumen di ruang kemudi pesawat udara, khususnya untuk kepentingan navigasi dapat berfungsi.
Ketersediaan
P016930386 | U 629.1 DJO m C.1 | Ruang Sirkulasi Perpustakaan PIP Semarang | Tersedia |
P016930387 | U 629.1 DJO m C.2 | Ruang Sirkulasi Perpustakaan PIP Semarang | Tersedia |
P016930388 | U 629.1 DJO m C.3 | Ruang Sirkulasi Perpustakaan PIP Semarang | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
U 629.1 DJO m
|
Penerbit | Erlangga : Jakarta., 2017 |
Deskripsi Fisik |
viii+207 hlm. : ilus. ; 24 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
9786024340223
|
Klasifikasi |
629.1
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
Alat bantu visual untuk navigasi penerbangan
|
Pernyataan Tanggungjawab |
Djoko Warsito
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain