penguatan untuk ketahanan wilayah/masyarakat pesisir di BBK [Batam, Bintan, dan Karimun] Kepri harus mendapat perhatian. Mayoritas wilayahnya (95% adalah perairan/laut, dan sebagian besar masyarakatnya bergantung pada kelangsungan budidaya laut. Namun pembangunan yang diterapkan kurang berorientasi pada pembangunan laut. Akibatnya, eksploitasi sumber daya aut diperuntukan untuk pembangunan darat. Penelitian ini telah dilakukan mulai Februari hingga Nopember 2010, dan ini merupakan penelitian tahun kedua dengan daerah penelitian kawasan Batam, kawasan Bintan dan kawasan Karimun [terutama Pulau Kundur]. Tujuannya untuk mengetahui ada tidanya harmonisasi antara pembangunan kawasan FTZ dengan pembangunan/penguatan pada masyarakat pesisirnya serta titik persinggungan antarkeduanya yang bisa dibangun. Instrumen analisis menggunakan kebijakan dan aspek kelembagaan yang dibangun tentunya dikaitkan pula dengan RTRW. Hasilnya menunjukkan ada
model penguatan kelembagaan bagi masyarakat.nelayan pesisir yang bisa dibangun yaitu melalui pemanfaatan CDR/DKTM (dana kepedulian terhadap masyarakat) yang diawasi oleh suatu badan pengawas antarpemerintah dan swasta di masing-masing kawasan. Penelitian ini bersifat analisis kualitatif dengan explanatory approach, yaitu model analisis dengan memberikan penekanan pada eksplorasi berbagai realitas dan sekaligus memberikan intervensi penilaian terhadap objek penelitian yang kompleks.