Detail Cantuman
Advanced SearchText
EFISIENSI PROSES PENURUNAN RESCUE BOAT DENGAN OPTIMALISASI PERAWATAN SISTEM PENURUNAN MV. PDZ MEWAH
ABSTRAKSI
Irfan Ardianto, NIPD 101.02.03.15.0039, (2015), Efisiensi Proses Penurunan Rescue Boat Dengan Peningkatan Sistem Perawatan di MV PDZ Mewah, Makalah, Program DP-1 Nautika, PIP Semarang, Pembimbing I Capt. Agus Hadi P, M.Mar, Pembimbing II Suharso, SH, SPd, SE, MM.
Di dalam SOLAS 1974 consolidated 2009, tertuang sebuah ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi konstruksi kapal, permesinan kapal, alat-alat perlengkapan kapal, alat-alat navigasi, dan sistem pendukung lainnya (misal kelistrikan kapal, ballast, pembuangan got, dan sebagainya, beserta persyaratan alat-alat keselamatan yang wajib ada di atas kapal). Administrator negara bersangkutan, pemilik kapal, nakhoda dan anak buah kapal atau disingkat ABK harus memastikan “seaworthy of ship’s“ kelaikan kapal di laut selalu terjaga setiap waktu,. Bilamana ditemukan ada peyimpangan, segera dilakukan tindakan-tindakan yang dianggap perlu, agar kapal beserta isinya dapat berlayar dengan kondisi standart keselamatan. Faktor lain yang perlu dipertimbangakan guna peningkatan keselamatan diatas kapal adalah faktor manajemen pengoperasian kapal, baik yang dilakukan pihak perusahaan ataupun di kapal itu sendiri. IMO sendiri telah memberlakukan international safety management code pada tahun 1998 (ISM code 1998). Rescue boat sebagai sarana utama untuk penyelamatan orang jatuh di laut, maka rescue boat diatas kapal telah didesain dan dirancang dengan khusus agar bisa diturunkan dan dioperasikan dalam segala kondisi laut yang ada, dengan sistematis cepat dan tepat. Dengan memahami pentingnya sebuah rescue boat di atas kapal, diharapkan para anak buah kapal dan nahkoda selalu memperhatikan kelayakan dan kemampuan rescue boat.
Penelitian ini bertujuan menemukan keterkaitan keterlambatan penurunan rescue boat dengan ketersediaan sumber daya manusia yang ada (ABK). Mencari upaya-upaya nakhoda dalam mengatasi keterlambatan proses penurunan rescue boat yang tepat. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawncara, studi dokumentasi, studi pustaka dan observasi.
Hasil penelitian ini menemukan fakta bahwa peremajaan alat keselamatan di atas kapal penting karena material bahan rescue boat dan sitem penurunannya mudah lapuk atau rusak akibat pengaruh air laut. Pergantian ABK di perusahaan tidak sistimatis dan berkala, sehingga latihan marabahaya dikapal terganggu, dikarenakan jumlah anggota tim penanggulangan keadaan marabahaya yang terampil menjadi kurang. Pada akhir makalah ini penulis menyarankan agar pergantian ABK diatur sedemikian rupa, sehingga tidak menganggu koordinasi tim penanggulangan marabahaya di kapal setiap saat.
Kata kunci: Rescue boat, sistem penurunaan, SOLAS 1974 consolidated 2009
Ketersediaan
M20150434 | N.M 623.82 IRF e C1 2015 | Perpustakaan PIP Semarang | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
623.82 IRF e
|
Penerbit | Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang : Semarang., 2015 |
Deskripsi Fisik |
xi, 40 hlm.; ilus.; 30 cm.
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
623.82
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain