Buku Berawal dari Kandang As-Sakinah yang Penuh Ketenangan Menuju Kota Suci Makkah yang Penuh Keberkahan

Kisah dalam buku ini bercerita tentang perjalanan seorang remaja desa dalam melaksanakan perintah kedua orang tuanya, mulai dari kampung halamannya sampai perjalanannya merantau ke luar negeri karena mendapat perintah untuk melanjutkan sekolah ke Tanah Suci Makkah Al-Mukaramah.

Kegiatan di kampungnya mulai dari disuruh menjaga tiga ekor bebek, kemudian menjadi ramai setelah dibuka pengajian atas permintaan salah seorang remaja yang selanjutnya menjadi teman dan muridnya. Kemudian disusul oleh remaja lainnya, sehingga kandang yang semula untuk tempat bebek berubah fungsi menjadi tempat mereka mengaji dan berkumpul untuk mengisi kegiatan mereka dengan hal-hal yang bermanfaat. Kegiatan mereka tidak cuma mempelajari ilmu-ilmu agama, tetapi juga ilmu keterampilan yang lain, seperti bertani, beternak bebek, memelihara ikan, dan membuat batako yang selanjutnya menjadi bahan pembuatan kolam ikan dan kolam tempat mereka berwudu dan keperluan lainnya.

Mereka pun menjadikan tempat mereka mengaji sebagai tempat berbagi cerita tentang masalah hidup dan bermusyawarah untuk mencari penyelesaian atas masalah yang mereka hadapi. Karena begitu besar pengaruh kandang bebek terhadap kenyamanan yang mereka rasakan, maka mereka sepakat menamakan kandang tempatnya mengaji dengan As-Sakinah yang berarti ketenangan. Kegiatan mereka mengaji dan melakukan kegiatan positif di As-Sakinah membuat orang tua dan masyarakat mendukung, sehingga anak muda dan warga masyarakat banyak yang ikut mengaji dan jadwal pengajian pun disusun di waktu luang sepulang sekolah di siang hari, selesai pekerjaan di sawah, dan sepulang warga dari pasar.

Khusus untuk bagian awal buku ini semoga menjadi masukan bagi para pendidik dan orang tua untuk mengarahkan potensi para generasi muda kita. Semoga kelak mereka bisa mengatasi masalahnya dengan panduan ilmu agama, ilmu keterampilan, serta memanfaatkan masa muda mereka dengan aktivitas yang positif, tidak terpengaruh dengan pergaulan yang membuat mereka menyesal di hari esok.

Pengajian pun terus berlangsung sampai si Udin yang menjadi guru mereka akhirnya diperintahkan oleh kedua orang tuanya melanjutkan sekolah lagi di Tanah Suci Makkah Al-Mukaramah.

Dalam bagian kedua buku ini dikisahkan pengalaman si Udin mulai bersekolah tapi lebih banyak dikisahkan pengalaman si Udin yang menjadi pelayan para tamu Allah yang datang berhaji dan berumrah. Tujuan penulisan buku ini adalah sebagai kenang-kenangan untuk para tamu Allah yang pernah berziarah ke Kota Suci Makkah dan Madinah sebagai nostalgia, terutama bagi para jamaah haji dan umrah yang pernah dilayani oleh si Udin. Oleh karena itu, ilustrasi dalam kover buku ini dimaksudkan untuk mengingatkan jamaah akan kebersamaan selama di Tanah Suci.

Buku ini juga ditujukan untuk para calon tamu Allah yang hendak melaksanakan ziarah ke Kota Suci Makkah dan Madinah sebagai panduan untuk mengenal gambaran umum tentang Kota Suci Makkah, Madinah, hotel, dan hal-hal yang perlu diperhatikan selama di Tanah Suci, semoga dapat membantu para tamu Allah. Begitu pula buku ini semoga dapat menjadi masukan dan wadah berbagi pengalaman untuk teman-teman yang bertugas melayani para tamu Allah dengan memperhatikan kerja sama yang baik. Dengan mereka selalu bekerja sama antara sesama petugas yang dari tanah air, seperti tour leader bersama petugas yang sudah ada di Tanah Suci, yaitu mutawif dan handling, maka keberhasilan melayani para tamu Allah akan selalu diraih, seperti yang sering dialami si Udin dalam mengatasi masalah selama di Tanah Suci dalam melayani para tamu Allah.